Jawa Barat, mediatopnews.com -- Tidak sengaja pertemuan Saya (Reporter) dengan Folmer Siswanto, anggota Dewan DPRD Kota Bandung dari Komisi C di Ruang Pribadi di Lantai 2 gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (20/8/2020). 

Sedikit membahas perihal Gedung Tjibadak Ledeng yang merupakan cikal bakal pengolahan air bersih di Kota Bandung yang dibangun kisaran tahun 1921 pada jaman penjajahan Hindia Belanda. 

Baca Lainnya :

• Sambut Tahun Baru Islam Dengan Kegiatan Dzikir, Do\'a, Sholawat dan Sosialisasi Kesehatan0
• Kampanye Komunikasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)0
• Kepala Disbudpar Kota Bandung Mengungkap ada 80 Tempat Hiburan Mengajukan untuk Beroperasi0
• 3 Cafe dan Restoran Serta 1 Tempat Hiburan Dihentikan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung 0
• Kapolres Lampung Utara Hadiri Rangkaian Upacara Peringatan HUT RI ke-75 0

Yang konon pada masa itu sumber air bersih ini berasal dari pegunungan putri Lembang dan Tangkuban Perahu yang membentuk Goa atau Sungai Bawah Tanah yang bermuara di Gedung Tjibadak Ledeng tersebut. 

Saat itu Pemerintahan Belanda membangun pengolahan tersebut untuk dimanfaatkan kebutuhan masyarakat pada waktu itu. 

Sedikit Folmer Siswanto yang biasa dipanggil Bang Folmer melakukan search Google dan sangat apresiatif juga tertarik. 

"Oke,  kita lakukan secara prosedural melakukan research,  penelitian pada TKP kelebihan apa saja yang bisa diangkat baik secara historis dan data para ahli," ungkap Bang Folmer. 

Langkah sementara hubungi pihak terkait Kabid Cagar Alam dan Budaya Disbudpar Kota Bandung untuk keterangan dan data yang diperlukan. 

"Lakukan penggalian historis dari beberapa sumber sebagai acuan untuk menentukan gedung Tjibadak Ledeng sebagai Destinasi wisata, Cagar Alam atau Cagar Budaya," jelas Bang Folmer. 

Folmer pun mengungkapkan bahwa sementara kira pun bisa menilai gedung Tjibadak Ledeng sangat jelas punya nilai sejarah. 

"Yakin betul di lokasi pasti ditemukan kelebihan lain yang bisa diangkat," tandasnya. 

"Yang terpenting ada usaha kita menjaga budaya bangsa sesuai dengan historisnya jelas nampak!" pungkas Folmer.

(Red/Iwn)