- Pendidikan Ahli Hukum Kontrak Pengadaan (PAHKP) Batch 65 Hari Ke-2
- Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung Mendukung Perpanjangan PSBB
- Yayasan Yatim & Dhuafa Mizan Amanah Mendistribusikan Donasi Dari Para Donatur
- Pendidikan Ahli Hukum Kontrak Pengadaan (PAHKP) BATCH-65
- PT. Nagasakti Tidak Luput Dipatroli Dan Dicek Ipalnya Oleh Dansektor 7 Satgas Citarum
- Dikabarkan 25 Orang Pegawai dan Anggota DPRD Kota Bandung Positif Covid-19
- Diseminasi Informasi Kepada Masyarakat Agar Memperoleh Informasi Yang Benar dan Akurat
- Selamat Jalan Sang Aktor Besar Indonesia
- Yayasan Yatim & Dhuafa Mizan Amanah Jawa Timur distribusikan Donasi Kepada Yang Berhak
- Mizan Amanah Banjarmasin Melaksanakan Bakti Sosial dan Posko Dapur Umum
Ridwan Kamil Datangi Pasar Panorama Lembang
Keterangan Gambar : Ridwan Kamil saat berkunjung di pasar
Kab. Bandung Barat, mediatopnews.com -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau penerapan protokol kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Pasar Panorama Lembang, Kab. Bandung Barat, Minggu (14/6/2020).
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- menilai, protokol kesehatan AKB sudah berjalan baik, seperti pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan sebelum masuk area pasar.
"Hampir 100 persen semua (pedagang dan pembeli) memakai masker. Tadinya ekspektasi saya agak rendah, tapi alhamdulillah luar biasa", kata Kang Emil.
Baca Lainnya :
- Peduli Balita, Babinsa Penajam Dampingi Jalanya Posyandu di Wilayah Binaan0
- Kasdim 0808/Blitar Mengikuti Kegiatan Launching industri tangguh Semeru0
- Para Orang Tua Diminta Untuk Bersiap Menentukan Pilihan Sekolah0
- Kasad Pimpin Upacara Pemakaman Alm Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo1
- Bios 44 Merupakan Agen Hayati Dari Gabungan Simbosis Mutualisme0
Kang Emil meminta kepada Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan pengelola pasar untuk konsisten mengawasi penerapan protokol kesehatan selama AKB. Salah satunya, intens menginformasikan protokol kesehatan kepada pengunjung dan pembeli melalui pengeras suara yang terdapat di pasar.
"Ada pengeras suara untuk terus mengingatkan karena satu atau dua (pedagang atau pembeli) ada yang tidak disiplin. Tinggal mushalanya belum tadi, tinggal diatur pakai selotip untuk tanda jaga jarak. Kalau itu sudah semua fasilitas saya kira sudah baik”, ucapnya.
“Untuk pedagang saya imbau pakai sarung tangan, karena ada serah terima uang fisik atau pegang-pegang benda lainnya yang punya potensi yang tidak terkontrol", imbuhnya.
Menurut Kang Emil, kedisiplinan masyarakat dalam terapkan protokol kesehatan di pasar tradisional harus juga disertai dengan tes masif secara berkala, sebagai langkah antisipatif.
“Pembatasan pengunjung bisa diatur oleh pengelola pasar. Dan per hari ini pengunjung tidak terlalu padat, saya lihat juga tadi orang duduk untuk makan juga dia sudah mengatur jarak sendiri", katanya.
“Saya titip juga ke Pak Bupati agar dua minggu sekali atau sebulan sekali disidak dengan rapid test, supaya tidak kecolongan", tambahnya.
Kepala Pengelola Pasar Panorama Lembang Adithya menyatakan, "Penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan sebulan lalu, dan merujuk pada imbauan pemerintah. Mulai dari pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, cek suhu, pakai sarung tangan, sampai alur keluar-masuk pengunjung", terangnya.
“Kita batasi juga pembatasan operasional sesuai dengan aturan pemerintah. Tapi untuk saat ini, (jam operasional) sampai jam empat (sore) dari pagi. Juga kita sediakan ada delapan titik tempat cuci tangan", kata Adithya.
“Jadi, ketika memang tidak melakukan protokol kesehatan dengan baik, maka tidak kami izinkan untuk masuk ke Pasar Panorama Lembang. Seperti ketika pengunjung atau pedagang tidak menggunakan masker maka kita akan memberikan arahan untuk kembali lagi atau pulang", imbuhnya.
Menurut Adithya, Pasar Panorama Lembang telah menerapkan sif berjualan. Dengan begitu, pedagang yang berjumlah 2.000 tidak berjualan bersamaan.
“Jadi, untuk pedagang yang basahan itu dari subuh sampai pukul 10 atau 11. Nah, untuk pedagang yang keringan atau pakaian itu dari pukul 9. Jadi, walaupun jumlah pedagang kami ada 2.000 lebih tapi tidak semuanya berdagang dalam satu waktu", katanya.
“Sementara ini setelah kita lihat memang pengunjung itu hanya 1.000-an, jadi berkurang. Tetap kita batasi pengunjungnya tapi kita batasi di parkir, ketika terlihat di dalam sudah terlalu penuh maka kita akan tutup pintu parkirnya, pembatasan pengunjungnya seperti itu", tambahnya.
Guna cegah penularan COVID-19, kata Adithya, pihaknya sudah melaksanakan tes masif kepada 30 persen pedagang.
“Di pasar kita juga sudah melalui rapid test dan alhamdulillah dari sampel 30 persen pedagang yang kita tes hasilnya semua negatif (nonreaktif). Jadi, penerapan PSBB atau protokol kesehatan yang kita lakukan selama ini cukup efektif", pungkasnya.
(Adi Esa)
