- Selamat Jalan Sang Aktor Besar Indonesia
- Yayasan Yatim & Dhuafa Mizan Amanah Jawa Timur distribusikan Donasi Kepada Yang Berhak
- Mizan Amanah Banjarmasin Melaksanakan Bakti Sosial dan Posko Dapur Umum
- Yayasan Yatim dan Dhuafa Mizan Amanah Salurkan Bantuan Donasi Konsumen Alfamart
- LKBH AMAN Laksanakan Penyuluhan Hukum di Lapas Perempuan Kota Bandung
- Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung Laksanakan Vaksin Yang Pertama
- Butuh Telor Asin Berkualitas di Bandung? Baca Berita Ini
- Hari Ke 2 Pencarian Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ – 182
- Pangdam III/Siliwangi Dampingi Kepala BNPB, Tinjau Bencana Longsor
- Jogjakarta Lawyers Football Club (JLFC) Jadi Tuan Rumah Sirkuit Nasional Bola 2021
Situ Bagendit Mengawali Semangat Pemulihan Ekonomi Jabar di Garut

Jawa Barat, mediatopnews.com -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menghadiri groundbreaking ceremony penataan kawasan wisata Situ Bagendit yang ditandai lewat pemancangan menggunakan alat berat drop hammer di lokasi proyek di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa (11/11/2020).
Baca Lainnya :
- WJIS 2020 Akan Jadi Pemicu pertumbuhan Ekonomi Jabar0
- BNN Langsa Gelar Diskusi Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM)0
- Ketua KPK Ungkap Akan Tahan Dua Kepala Daerah Pekan Depan0
- Basarnas Yogyakarta : Gunung Merapi Naik Level Berstatus Siaga 30
- Ketua DPRD Kota Bandung Melaksanakan Kegiatan Reses bersama Warga0
Turut menyaksikan groundbreaking tersebut adalah Bupati Garut Rudy Gunawan dan perwakilan dari Direktorat Jendral (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI).
“Groundbreaking penataan kawasan wisata Situ Bagendit ini mengawali sebuah proses konstruksi yang akan menjadi semangat pemulihan ekonomi Jabar, khususnya Garut,” kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil.
Adapun BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk. selaku kontraktor pelaksana akan mengerjakan penataan kawasan Situ Bagendit selama 14 bulan.
“Jadi secepat-cepatnya masyarakat Garut dan wisatawan bisa menikmati wajah baru Situ Bagendit pada Desember 2021,” ujar Kang Emil.
Ia menambahkan, penataan kawasan wisata Situ Bagendit merupakan komitmen bersama antara pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar, dan Pemda Kabupaten Garut.
Kang Emil menceritakan, penataan diawali usulannya kepada Presiden RI Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Situ Bagendit di 2019. Ia mengusulkan agar objek wisata kebanggaan warga Garut itu bisa dipercantik menjadi wisata kelas dunia.
“Saya, Presiden, Menteri PUPR, dan Bupati Garut berdiskusi dan hasilnya adalah penataan ulang yang dikelola oleh Ditjen Cipta Karya,” ucap Kang Emil.
Masterplan penataan kawasan wisata Situ Bagendit dengan nilai kontrak kurang lebih Rp81,1 miliar ini terdiri dari 3 gate yang merupakan akses masuk bagi pengunjung dan 6 zona meliputi beberapa fungsi, yaitu wisata publik (Zona 1), area kuliner (Zona 2), area green school (Zona 3), area komersil (Zona 4), area water sport (Zona 5), serta area masjid dan konservasi (Zona 6).
Dari berbagai zona tersebut, pengunjung dapet menikmati berbagai fasilitas, antara lain di Zona 1 mulai dari wisata air, ruang terbuka, taman, amfiteater, dermaga, taman teratai, plaza utama, plaza edukasi, ruang kuliner, kios oleh-oleh, parkir kendaraan, hingga toilet.
Sementara di Zona 6, akan dibangun Pulau Nusa Kelapa yang nantinya terdapat masjid, menara pandang, plaza utama, area literasi, playground, sky bridge, dermaga, jembatan, plaza air, hingga kawasan konservasi.
Setiap zona pun dihubungkan oleh jalur pedestrian yang terbagi ke dalam dua tipe, yaitu pedestrian dengan tanggul dan elevated pedestrian.
“Saya titip dijaga kondusivitas selama pengerjaan, organisasi pengelola dari sekarang juga sudah harus dikonsepkan,” pesan Kang Emil.
Kang Emil pun menyatakan, warga lokal bisa ikut terlibat dalam penataan kawasan wisata Situ Bagendit selama memenuhi kualifikasi, mulai dari penyediaan material bangunan yang berkualitas hingga pemberdayaan masyarakat dalam menyediakan produk lokal Garut untuk dipamerkan nantinya.
“Situ Bagendit ini dampak ekonominya luas, banyak pesantren dan desa juga akan dilibatkan, sehingga nanti di sini semua produk lokal Garut bisa diperlihatkan sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi lokal,” ujar Kang Emil.
(Redaksi)
